Bisnis dalam pandangan komunikasi

Azas-azas komunikasi lebih menekankan kebutuhan komunikasi dan kesiapan komunikasi dalam proses komunikasi. Itu lebih penting dari pada fungsi pesan dan tujuan komunikator. Oleh karena itu, prinsip-prinsip yang lebih modern pun lebih memperhitungkan faktor peluang sari pada produksi.

Ketika permintaan akan suatu barang dan jasa melebihi penawarannya, maka yang terpenting adalah bagaimana memproduksi barang dan jasa sebanyak mungkin. Tetapi ketika keadaan menjadi sebaliknya, fokus kegiatan bisnis harus tertuju pada pertanyaan “apakah peluang pasar masih terbuka?”

Peluang pasar sebenarnya tidak selalu signifikan dengan penawaran barang dan jasa. Artinya barang dan jasa dalam jumlah banyak tidak otomatis menyebabkan pasar menjadi jenuh. Sebaliknya, jumlah barang dan jasa yang sedikit atau langka tidak selalu menyebabkan peluang pasarnya menjadi besar. Mengapa demikian?

Pertama, dalam realita psikologis ternyata kebutuhan dapat diciptakan. Kebutuhan manusia terhadap barang (individu habit). Dalam konteks ini, peluang pasar dapat dibuat melalui mekanisme komunikasi yang secara berkesinambungan membentuk nilai-nilai sosial (social values), preferensi, dan fungsi. Terbentuknya peluang pasar bagi produk minimum merupakan hasil pengkondisian yang di lakukan oleh media massa melalui informasinya. Informasi itulah yang membentuk nilai-nilai, citra (image) dan kebetulan. Dengan demikian, kegiatan informasi kerap kali dilakukan terlebih dulu untuk membentuk peluang pasar.

Kedua, peluang pasar sangat ditentukan oleh citra konsumen mengenai barang dan jasa. Jika sebuah produk mampu meyakinkan konsumen bahwa produk itu memiliki kredibilitas (dapat dipercaya), memliki fungsi, dijamin keamanannya dan keunggulan-keunggulan lainnya, peluang pasarnya pun akan terbentuk. Masalahnya, seringkali barang dan jasa tersebut tidak diketahui oleh khalayak karena tidak adanya strategi komunikasi yang benar dan memadai. Kegiatan komunikasi yang dimaksud adalah berupa promosi. Kegiatan promosi itu meliputi:
1. Kegiatan hubungan antar manusia (human relation)
2. Kegiatan hubungan masyarakat (public relation)
3. Kegiatan advertasi atau iklan

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/komunikasi_bisnis/bab9-landasan_pemikiran_komunikasi_bisnis.pdf
 

Komentar

Postingan Populer